Di sebuah rumah kecil di Nazaret, Maria sedang duduk tenang ketika tiba-tiba cahaya terang muncul. Malaikat Gabriel, dengan sayap berkilau dan wajah ramah, berdiri di hadapannya. Maria tampak terkejut, tapi wajahnya penuh kedamaian.
Yusuf sedang tertidur di atas tikar di dalam rumah kayu sederhana. Di atasnya tampak cahaya lembut menyinari ruangan, dan dalam mimpinya, seorang malaikat muncul. Malaikat itu berdiri bersinar di tengah awan cahaya, memberi pesan kepada Yusuf bahwa Maria mengandung oleh Roh Kudus.
Maria dan Yusuf sedang dalam perjalanan menuju Betlehem. Maria duduk di atas seekor keledai berwarna abu-abu lembut, sementara Yusuf berjalan di sampingnya sambil memegang tali keledai. Mereka menyusuri jalan berbatu dengan latar pegunungan dan langit senja yang hangat.
Saat malam mulai tiba di kota Betlehem, Maria dan Yusuf mencari tempat untuk bermalam. Mereka berdiri di depan sebuah penginapan sederhana, dan pemilik penginapan terlihat memberi isyarat bahwa tidak ada kamar kosong. Wajah Maria tampak lelah, sementara Yusuf tetap sabar dan menenangkan Maria. Langit malam mulai gelap.
Setelah ditolak di penginapan, Maria dan Yusuf akhirnya menemukan tempat sederhana—sebuah kandang hewan yang hangat dan tenang. Di dalam kandang yang penuh jerami.
Di tengah malam yang tenang, Yesus akhirnya lahir. Ia dibaringkan dengan lembut di dalam palungan berisi jerami, dikelilingi oleh cahaya hangat yang lembut memancar dari atas. Maria tersenyum penuh kasih sambil duduk di samping bayi Yesus, dan Yusuf berdiri di samping mereka dengan wajah penuh syukur. Binatang-binatang di kandang duduk tenang, seolah menyaksikan momen suci tersebut. Sebuah bintang besar bersinar terang di langit di atas kandang.
Di sebuah padang rumput di malam hari, beberapa gembala duduk menjaga kawanan domba mereka. Mereka mengenakan pakaian sederhana di langit malam yang penuh bintang, suasana damai menyelimuti. Tak lama lagi, mereka akan menerima kabar besar.
Tiba-tiba langit yang tenang di atas para gembala berubah jadi terang benderang. Seorang malaikat bersinar muncul di udara, membawa kabar sukacita: “Hari ini telah lahir Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan!” Para gembala tampak terkejut. Langit penuh cahaya dan para malaikat lain mulai tampak di kejauhan, bernyanyi dengan sukacita.
Setelah mendengar kabar dari malaikat, para gembala segera berangkat ke Betlehem dengan penuh semangat. Mereka berjalan dengan penuh harapan dan sukacita mengikuti cahaya terang dari bintang besar menunjukkan arah ke tempat bayi Yesus lahir.
Para gembala akhirnya tiba di kandang tempat Yesus dilahirkan. Mereka masuk dengan penuh rasa kagum. Di dalam, mereka melihat bayi Yesus dibaringkan dalam palungan, dijaga oleh Maria dan Yusuf yang tersenyum lembut. Gembala-gembala itu berlutut dengan penuh hormat. Suasana hangat dan penuh damai menyelimuti ruangan.
Di tempat yang jauh di Timur, tiga orang majus—berpakaian indah dan membawa hadiah—menatap langit malam yang penuh bintang. Di antara ribuan bintang, satu bintang sangat terang bersinar di langit. Mereka saling memandang dan tahu bahwa ini adalah tanda lahirnya Raja yang dijanjikan. Dengan wajah penuh keyakinan, mereka bersiap memulai perjalanan panjang mengikuti bintang itu.
Tiga orang majus akhirnya tiba di kandang setelah mengikuti bintang besar yang bersinar di atas Betlehem. Mereka membawa persembahan: emas, kemenyan, dan mur. Di dalam kandang, mereka melihat bayi Yesus dibaringkan dalam palungan, dijaga oleh Maria dan Yusuf. Dengan penuh hormat, para majus berlutut dan mempersembahkan hadiah mereka. Suasana di dalam kandang penuh kehangatan, cahaya lembut, dan rasa syukur.
Malam setelah mereka mengunjungi Yesus, ketiga orang majus tertidur dalam tenda mereka. Dalam mimpi, seorang malaikat muncul dan memperingatkan mereka untuk tidak kembali lewat jalan Herodes, karena raja itu punya niat jahat terhadap bayi Yesus. Para majus tampak terkejut namun mendengarkan dengan penuh perhatian. Keesokan harinya, mereka akan pulang melalui jalan lain.
Ayat Hafalan (Lukas 2:11, TB):
"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud."
Catatan: Beberapa bagian dari cerita ini mungkin disederhanakan dari kisah aslinya di Alkitab agar anak-anak lebih mudah memahami inti pesannya.